Sabtu, 21 November 2020

P3K(Petolongan Pertama Pada Kecelakaan)

 



·        Pengertian

PertolonganPertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan atau Rumah sakit. P3k yang dimaksud yaitu memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan pertama yang lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.
P3k diberikan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cidera atau penyakit yang lebih parah, mempertahankan daya tahan korban, dan mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.

·        Obat-obatan yang wajib ada di kotak p3k

1. Obat untuk luka bakar dan lebam/kita bisa menggunakan salep biaplacenton, paracetamol, ibuprofen, obat diare, larutan oralit/larutan gula dan garam.
2. Peralatan kotak obat, seperti ; kasa steril, cairan antiseptic/alcohol dan betadine, kapas, berbagai jenis plester, gunting, thermometer, peniti, tissue, cotton bud.
3.Al pelindung, seperti sarung tangan latex, dan juga masker.

·        Macam-macam cedera

1.  Memar, yaitu jenis cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Memar ini menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit, dikarenakan jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah merembes ke sekitar kulit. Luka memar ini bisa di hentikan pendarahan kapiler nya melalui pengompresan area memar dengan menggunakan es batu selama 12-24 jam.

2.Pendarahan, yang biasa terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat trauma pukulan atau terjatuh. Pendarahan ada berbagai jenis ;
 Pendarahan hidung/mimisan, bisa diatasai dengan menggunakan daun sirih, yang dicuci bersih, kemudian di roll dan dimasukkan kedalam lubang hidung
Pendarahan mulut, bisa diatasi dengan penekanan secara langsung apabila yang mengalami pendarahan bibir/gusi. Dan apabila gigi goyang, jangan langsung kita cabut, tetapi langsung saja dibawa ke dokter gigi.
  Pendarahan  pada kulit, kita dapat menindaknya dengan cara ; membersihkan luka terlebih dahulu dengan menggunakan antiseptic/alcohol, lalu setelah luka kering kita dapat memberi obat yang mengandung antiseptic. Apabila sobekan luka lebih dari 1 cm, maka harus dijahit. Apabila lepuh/sobek bersihkan sisa-sisa kulitnya.

3 suatu keadaan yang mengalami keretakan , pecah atau patah baik pada   tulang maupun tulang rawan.
4.Kram otot, yaitu kontraksi terus-menerus yang dialami oleh otot atau sekelompok otot yang mengakibatkan rasa nyeri.

Pencegahan Pergaulan Bebas (Materi Penjaskes SMP Kelas 8 – Halaman 263 s/d 272)




 A.    Pengertian.

1.      Pengertian Pencegahan.
Nomina (kata benda) dari pencegahan adalah proses, cara, perbuatan mencegah, pencegahan, penolakan, misalnya usaha pencegahan kemusnahan bahasa daerah sedang diseminarkan, sedapat mungkin dilakukan pencegahan terhadap faktor yang dapat menimbulkan komplikasi (Menurut KBBI)
2.      Pengertian Pergaulan.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (Zoon - politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan Pergaulan yang Negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat dan perasaan malu atau dapat juga diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan. Sedangakan remaja adalah masa peralihan dari kanak – kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak – kanak, namun masih belum cukup matang untuk dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba – coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya.
B.     Ciri – Ciri Pergaulan Bebas.
Ciri – ciri pergaulan bebas diantaranya :
1.      Penghamburan harta untuk memenuhi hasratnya.
2.      Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji.
3.      Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat.
4.      Rasa ingin tahu yang besar.
5.      Rasa ingin mencoba dan merasakan.
6.      Terjadi perubahan – perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang di hadapi.
7.      Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8.      Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9.      Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10.  Terjerat dalam pesta hura - hura ganja, putau, ekstasi, dan pil - pil setan lain.
C.    Faktor Penyebab Pergaulan Bebas.
1.      Faktor Orang Tua.
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah. Sistem komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat mempengaruhi anak- anak. Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain sebagai berikut.
a.      Faktor kesenjangan.
Pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak- anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak- anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
b.      Faktor Kekurangpedulian orang tua terhadap pergaulan muda – mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak- anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
c.       Faktor ketidakmengertian.
Kasus ini banyak sekali pada orang tua yang kurang nenyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak – anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak peduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.
2.      Faktor Agama dan Iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.
3.      Perubahan Zaman.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
D.    Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas di Indonesia.
1.      Sikap Mental Yang Tidak Sehat.
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipicu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok – olok, memaksakan kehendak dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2.      Pelampiasan Rasa Kecewa.
Pelampiasan Rasa kecewa yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus (baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi dan mudah terpengaruh oleh hal – hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
3.      Kegagalan Remaja Menyerap Norma.
Hal ini disebabkan karena norma – norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
E.     Dampak Pergaulan Bebas.
Terjadinya pergaulan bebas memberikan
1.      Seks bebas.
2.      Ketergantungan obat / narkoba.
3.      Menurunnya tingkat kesehatan.
4.      Meregangnya hubungan keluarga.
5.      Menurunnya prestasi..
6.      Berdosa
F.     Solusi Pencegahan Pergaulan Bebas.
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal – hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata – kata tersebut sering “didengungkan” tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal – hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi – solusi tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Memperbaiki Cara Pandang.
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “Kenyataan”. maksudnya adalah sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan – angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2.      Menjaga Keseimbangan Pola Hidup.
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energy serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari – hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3.      Jujur pada Diri Sendiri.
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap – tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing – masing, sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4.      Memperbaiki Cara Berkomunikasi.
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat. Untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang – orang di sekeliling kita.
5.      Perlunya Remaja Berfikir untuk Masa Depan.
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan, “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik ?”. Kemudian hal itu diiringi dengan tindakan – tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu, maka remaja – remaja akan berfikir panjang untuk melakukan hal – hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV dan AIDS nantinya.
6.      Menanamkan Nilai Ketimuran.
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi pentingnya nilai – nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai – nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berfikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7.      Mengurangi Menonton Televisi.
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya saai ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televise swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan maupun sinetron – sinetron yang menawarkan nilai – nilai gaya hidup bebas dan hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas dikalangan artis.
Dengan demikian, kisah pergaulan bebas bukan hal yang tabu lagi. Makanya, taka da langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton televise ini karena lambat laun otak akan teracuni oleh nilai – nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk mendapatkan informasi, kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca Koran, majalah maupun buku – buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih produktif daripada kebanyakan menonton televise yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat dan pikiran.
8.      Banyak Beraktivitas Secara Positif.
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh oleh kalangan muda yang mempunyai banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan hal – hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi – organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara – acara kreativitas anak – anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal – hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal – hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
9.      Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas.
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Informasi – informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan dikalangan pemuda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan, ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. tapi kalaau informasi sudah didapatkan namun mereka tetap nekad melakukannya, itu persoalan lainlagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang – terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
10.  Menegakkan Aturan Hukum.
Bagi yang bangga melakukan pergaulan bebas, taka da hal lain yang bisa menghentikan nya selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hukum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak – anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulan bebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
G.    Faktor Yang Mempengaruhi Pergaulan Remaja.
Sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Begitu juga dengan pergaulan pada remaja, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhinya antar lain sebagai berikut :
a.       Kondisi fisik.
b.      Kebebasan Emosional.
c.       Interaksi sosial.
d.      Pengetahuan terhadap kemampuan diri.
e.       Penguasaan diri terhadap nilai – nilai moral dan agama.
H.    Cara Menghindari Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar.
Dewasa ini banyak sekali remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas, terutama sekali di kalangan pelajar / mahasiswa. Pemakaiaan narkoba hingga budaya seks bebas adalah salah satu dampak yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Jadi bagi para remaja hal semacam ini sudah patut dihindari agar jangan sampai terjerumus ke pergaulan bebas tersebut.
remaja adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan membangun Indonesia lebih baik dan lebih maju lagi, jadi bila pergaulan bebas ini sudah membudaya, maka hal tersebut perlu kita cegah agar jangan sampai bangsa Indonesia ini rusak oleh para remaja yang bertindak tidak senonoh hingga merusak diri mereka sendiri dan juga merusak negaranya sendiri.
Lingkungan keluargan adalah lingkungan yang berperan penting dalam memberikan pondasi yang kuat bagi para remaja. pada masa ia masih kecil sebenarnya harus diberikan perhatian yang lebih agar nantinya ketika sudah dewasa tidak sampai terjerumus dalam pergaulan bebas. Berikut adalah cara menghindari / mengatasi pergaulan bebas di kalangan pelajar.
1.      Ingat kepada orang tua.
Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, maka penting untuk kita selalu mengingat orang tua, dimana ia telah bersusah payah memperjuangkan kita untuk bersekolah agar menjadi orang yang baik dan juga sukses. Disanalah kita berfikir untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat membuat kita terjerumus dalam hal yang tidak baik. Bila sudah terjerumus dalam hal yang tidak baik, lihatlah dan pikirkanlah bagaimana perasaan orang tua mu. Mereka pasti sangat kecewa dan sedih atas apa yang telah kamu perbuat.
2.      Perbanyak aktivitas yang positif.
Untuk menghindari pergaulan yang tidak baik, maka hal yang penting untuk dilakukan adalah sibukkan diri dengan perbuatan positif. Misalnya banyak beraktivitas dalam organisasi yang baik dan melakukan hal – hal yang bersifat positif. Dengan menyibukkan diri oleh hal – hal positif, maka akan dapat membuat diri terhindar dari perbuatan yang tidak baik, seperti pergaulan bebas.
3.      Menaati aturan hukum yang berlaku.
Dalam pemerintahan kita ini tentu sudah banyak sekali aturan – aturan yang dibuat oleh pemerintah agar remajanya tidak sampai terjerumus dalam pergaulan bebas. Sudah sepatutnya sebagai remaja untuk menegakkan hukum yang berlaku itu agar jangan sampai terjerumus dalam pergaulan bebas yang nantinya dapat memberikan dampak negatif bagi diri sendiri.
4.      Bergaul dengan orang yang baik.
Pergaulan sangat berperan sekali bagi para remaja. Bila salah dalam memilih pergaulan, maka akan lebih mudah untuk terjerumus dalam hal – hal yang tidak baik. Oleh karenanya, pilihlah teman bergaul yang baik agar perilaku kita semakin baik pula.
I.       Prinsip – Prinsip Etika Pergaulan Remaja.
1.      Hak dan kewajiban.
Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan sampai meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk sosial.
2.      Tertib dan disiplin.
Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin waktu biar tidak keteteran.
3.      Kesopanan.
Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan juga guru, dimanapun dan kapanpun berada.
4.      Kesederhanaan.
Bersikaplah sederhana dan tidak berlebihan dalam berbagai hal.
5.      Kejujuran.
jujur akan membawa kita kedalam kebenaran. Bersikap jujurlah walau itu pahit. Orang yang jujur akan dipercayai oleh orang lain.
6.      Keadilan.
Senantiasa bersikap adil dalam bergaul. tidak membeda – bedakan teman.
7.      Cinta Kasih.
Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari permusuhan.
8.      Suasana dan Tempat pergaulan Kita.
Ini sangat penting juga untuk kita perhatikan. Suasana dan tempat bergaul yang baik akan membawa kita kepada kebaikan pula, begitu juga sebaliknya.
J.      Prinsip Dasar Pergaulan Yang Sehat.
Pergaulan Yang Sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yakni terlalu sensitive (Menutup diri) atau terlalu bebas. Semestinya, lebih ditekankan kepada hal – hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.
1.      Saling Menyadari bahwa Semua Orang Saling Membutuhkan dan Merasa Paling Benar.
Seperti kita ketahui bersama, bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois.
2.      Hubungan Memberikan Nilai Positif bagi Kedua Belah Pihak.
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Kita tidak suka dirugikan oleh orang lain. Demikian sebaliknya, orang lain juga tidak suka kita rugikan. Itulah salah satu dasar pergaulan sehat dengan orang lain yaitu adanya simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Jangan sampai kita berfikir untuk merugikan orang lain sementara kita diuntungkan.
3.      Saling Menghormati dan Menghargai.
Jika kita ingin dihargai dan dihormati orang lain, maka kita harus lebih dahulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Menghargai dan menghormati orang lain ini bisa dilakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati cara berfikir orang lain, dan sebagainya.
4.      Tidak Berprasangka Buruk.
Agama manapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara kita dengan orang lain.
5.      Saling Memahami Perbedaan.
Manusia dilahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik, psikologis, ras, suku, budaya dan lain – lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut.
6.      Saling Memberikan Nasihat.
Orang bijak berkata, teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang sehat. Dengan saling memberikan nasihat, kita secara tidak langsung menjalin hubungan yang lebih sehat, bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak.

PERKEMBANGAN TUBUH REMAJA PJOK KELAS 7 SMP

 



Perkembangan dan Pertumbuhan pada Masa Remaja

Pertumbuhan adalah merupakan suatu proses sepanjang kehidupan dari pertumbuh dan perubahan fisik, prilaku, kognitif, dan emosional sepanjang proses tiap indivindu mengembangakan sikap dan nilai yang mengarahkan pilihan, hubungan dan pengertian, salah periode dalam perkembangan adalah masa remaja yang berarti tumbuh ke arah kematangan fisik maupun ke arah sosial psikologi definisi konseptual remaja meliputi kriteria biologis dan sosial ekonomi.

Remaja adalah suatu masa di mana indivindu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ini mencapai kematangan, perkembangan psikologis pola idenfikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa terjadi peralihan dan bergantungan sosial ekonomi kepada keadaan yang relatif lah mandiri.

Karakteristik pada masa remaja merupakan suatu periode penting dari rentang kehidupan, suatu periode transional masa perubahan,masa usia bermasalah masa di mana indivindu mencari jati diri dan karateristik.dan ambang menuju kedewasaanya.

Masa remaja adalah masa yang penuh emosi dan masa seseorang labil akan mengambil keputusan. Adakalahnya muncul pertentangan nilai-nilai emosi yang mengebu-gebu dan menyulitkan orsng tua ketika keingian remaja tersebut tidaak terpenuhi, namun kadang emosi yang mengebu-gebu ini bermanfaat bagi remaja krena menemukan idenitas diri.reaksi orang-orang disekitarnya akan menjadi pengalam belajar bagi si remaja yang menentukan tindakan yang kelak akan dilakukannya

Perkembangan emosional dan sosial berkaitan sangat erat baik pengaturan emosi berada dikendali emosi maupun ekspresi emosi (komunikasi efektif tentang emosi) keberhasilan hubungan interpersonal perkembangan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal karena membuat remaja mampu memahami lebih baik keinginan, kebutuhan, perasaan,dan motivasi orang lain.

Perkembangan pada minat seorang remaja yang berkeinginan atau suatu campuran dari perasaan, harapan, dan pendirian prasangka, rasa takut dan atau kecenderungan lainnya mengarahkan suatu indivindu kepada suatu pilihan tertentu sedangakan cita-cita merupakan perwujudan dari minat dalam hubungan prospek dengan (jangkuan masa depan) di mana seseorang merencanakan, menententukan pilihannya terhadap pendidikan,jabatan, teman hidup,dan sebagainya.

Dalam perkembangan masa remaja,minat dan cita-cita harus berkembang dan harus berniat dengan sunguh-sungguh hal ini bersifat dengan tujuan atau pilihan remaja pada suatu minat atau cita-cita dalam waktu jangka panjang, minat terhadap masa rerkleasi pada masa remaja umumnya sangat kuat namun bagi beberapa remaja, karena adannya keterbatasan waktu, tugas-tugas sekolah, sehingga mereka sangat selektif mera memilih "hoby" perbedaan bentuk menyolok bentuk yang diminati antara dua jenis kelamin serta perbedaan populeritas di antara teman-teman sepermainan.

Kegiatan olahraga yang banyak membutuhkan energi fisik seperti sepak bola, badminton, basket ball,dan semacamnya yang diminati oleh banyak remaja pria, dan harus dikembangkan minatnya.

Tugas perkembangan remaja (11/12-18 tahun) adalah perkembangan remaja mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan etika dan moral kesopanan yang berlaku di masyarakat, mencapai peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin selaras dengan tuntutan sosial atau kulturual masyarakatnya.

Menerima kesatuan organ-organ tubuh /atau keadaan fisiknya sebagai pria/wanita dan mengunakan secara efektif dengan kodranya.menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung jawab di tengah masyarakatnya, mencapai kebebasan emosional orangtua dan orang-orang dewasa lainnya mulai menjadi diri sendiri, mempersiapkan diri untuk mencapai karir atau jabatan dan profesi tertentu dalam bidang ekoomi mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga, memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman bertingkah laku, mengembangak ideologi untuk keperluan kehidupan kewarganegaraan.

Perkembangan kognitif bahasa merupakan suatu tahap puncak yaitu tahap operasi (11 tahun --dewasa) suatu kapasitas untuk berfikir abstrak, di mana penalaran remaja lebih mirip dengan cara ilmuan mencari pemecahan masalah, mengacu pada perkembangan kognitif dari piaget mengemukamakan beberapa ciri perkembangan kognitif pada masa.

Mampu menawar secara abstrak situasi yang menawakan beberapa kesempatan untuk melakukan penalaran yang deduktif hipotesis adalah suatu proses kognitif dimana saat sesorang dihadapkan pada suatu permasalahan, maka ia akan memulai dengan suatu "teori umum" dari seluruh faktor yang mungkin mempengaruhi hasil dan menyimpulkannya dalam suatu hipotensis (atau prediksi) tentang apa yang terjadi berbeda dengan anak pandai operasional konkret, di mana anak memacahakan masalah dengan memulai realita yang paling nyata sebagai prediksi dari jika realita tersebut tidak di temukan maka,remaja tersebut akan memikirkan alternatif lain dan jika remaja tersebut gagal memecahkan masalah pada tahap operasi formal ini, maka remaja tersebut akan berfikir secara sistematis dengan melakukan aspek pengabungan, memahami adannya bermacam-macam suatu persoalan yang dapat diselesaikan sekaligus tidak lagi satu persatu seperti yang dilakukan pada anak-anak pada masa konkret.

Perkembangan memahami kebutuhan logis dari pemikiran operasisional adalah suatu penalaran yang yang lagi tidak persatu-satu,pemikiran propsisional merupakan karateristik penting kedua dalam tahap operasi formal.

Remaja dalam mengevaluasi logika dari pernyataan proposisi (pernyataan verbal) tanpa merujuk pada keadaan dunia nyata (real circumstances) sebaliknya, anak pada tahap operasi konkret mengevalusi logika pernyataan yang hanya dengan mempertimbangkan dengan mendasar bukti-bukti konkret.

Perkembangan memperlihatkan distrosi kognitif yaitu pendengar imajiner/khayal dan dongeng pribadi memperlihatakan (personal fable) yang secara bertahap akan dan menghilang diusia dewasa, kapasitas untuk berpikir secara abstrak, berpadu pada perubahan fisik menyebabkan remaja mulai berpikir lebih tentang diri sendiri.

Piaget yakin bahwa terbentuk egoistrisme baru pada tahap operasi formal ini.yaitu ketidak mampuan membedakan preseptif abstrak dari diri sendiri dan orang lain.

Pendengar imajiner (imaginary audience) adalah suatu distorsi kognitif, di mana remaja merasa bahwa dirinya selalu diatas panggung menjadi pusat perhatian orang (ekiend dan bowen 1979 dalam berk 2003) akibatnya mereka menjadi sangat "sadar diri seringkali melakukan sebagai upaya untuk menghindari keadaan yang tanpa mempermalukan, jika remaja menghabiskan banyak waktu untuk melakukan detailnya penampilannya dan remaja tersebut sangat sensitif kritik orang lain disekitarnya

Prinsip-prinsip teratur perkembangan adalah pola-pola umum suatu proses perubahan alamiah yang teratur, universal dan kesinambungan,yang dimaksud dengan perubahan teraatur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal an mengikuti tata urutnnya yang saling berkaitan.



Prinsip-prinsip perkembangan dan pertumbuhan dan perkembangan manusia secara alamiah pola teratur berdasarkan prinsip atau hukum perkembangan menurut para ahli, di antaranya sebagai berikut:

1.Menurut wiliyam stren.berpendapat bahwa bukanlah unsur yang menjadi titik pangkal perkembangan jiwa, melainkan kesatuan kehidupan pribadi yang berkerja sendiri lebih jelasnya bahwa person atau pribadi sesorang secara utu menententukan jalannya perkembangan dan bukan fungsi jiwa yang terpisa-terpisah.

2. Menurut J.L Moreno, dia menolak adannya pandangan bahwa kehidupan anak-anak itu semata-mata tergantung pada kenyataan diri mereka yang masih lemah dan pengaruh lingkungan.

Sebaliknya menurut moreno bahwa ada kesempatan bagi setiap remaja untuk memilih sendiri jalan perkembanganya`dengan bagi demikian dasar perkembangan manusia itu pada diri masing-masing.kata mareno maka pendidikan punya kemungkinan yang dilaksanakan.

3.Menurut jean piaget memandang bahwa pada setiap remaja terdapat dua faktor yaitu pengenalan dan perasaan keduannya berguna untuk penyesuaian rohani terhadap lingkunngan`katannnya,bahwa dalam rohani remaja terdapat fungsi pikiran;akan tetapi kecakapan berpikir secara logis tidak bawa remaja secara lahir.kecakapan berpikir baru timbul setelah ia mencapai taraf perkembangan tertentu.s

B. Ciri-ciri remaja

Seperti halnya pada semua periode yang penting,sela rentang kehidupan masa remaja mempuyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelumnya dan sesudahnya.

Masa remaja ini selalu merupakan masa-masa ini sulit bagi remaja maupun orangtuanya, menurut "Sidik Jan sulitmika" kesulitan enomena itu berangkat dari fenomena remaja sendiri sendiri dengan beberapa perilaku khusus yaitu:

  1. Remaja mulai menyampaikan kebebasannya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri terhidarkan,ini tidak menciptakan ketegangan dan perselisihan,dan bis menjauhkan remaja dari orang tuannya

  2. Remaja lebih sering dipengaruhi oleh teman sebayanya, daripada mereka masih kanak-kanak ini berarti bahwa pengaruh orang tua semakin lemah ,anak remaja berprilaku dan mempuyai kesenengan yang berbeda bahkan bertentangan dengan prilaku dan kesenangan keluarga contoh-contoh yang umum adalah dalam hal periode pakaian,potongan rambut, kesenangan musik yang kesemuanya harus

  3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa,baik perubahannya maupun seksualitasnya, perasaan seksual yang mulai muncul bisa menakutkan karena membingungkan sumber perasaan salah dan fruntal

  4. Remaja sering menjadi selalu percaya diri, dan ini bersama-sama dengan emosinya,semakin meningkat,mengakibatkan sulimenerima nasihat dan pengarahan orang tua

Pertumbuhan dan perkembangan remaja akhir adalah menjelang remaja akhir ini,pertumbuhan fisik remaja merupakan berkurang maksudnya sepesat dalam masa remaja awal.diungkapakan pada E.B Hurlock bahwa pada usia 18 tahun bagi wanita dan 20 tahun bagi remaja pria keadaan tinggi badan mengalami perubahan lambat,sehinggi penambahan tinggi badan tidak terlalu banyak, penambahan berat badan tidak sebanding.

Menurut pengamatan para ahli hal yang terjadi dalam masa remaja akhir adalah terutama menyangkut ''penyempurnaan" bentuk-bentuk tubuh badan anggota badan lebih menjadi berimbang.berat badan yang bertambah pesat dalam masa ini mengimbangi pesatnyan pertumbuhan tinggi badan terjadi pada dalam masa remaja awal dan periode pubertas.

Pertumbuhan kelenjar-kekelenjar seks dan perkembangan seksual pada remaja akhir adalah secara biologis atau psikologis membuktikan bahwa pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks sesorang lebih matang dalam usia --usia awal remaja akhir dalam 1-2 tahun sebelum akhir remeja akhir faktor yang menyebabkan sehingga pertumbuhan dan perubahan kelenjar-kelenjar seks pada masa remaja akhir ini.

Perkembangan prilaku seks remaja akhir ini lebih berakibat langsung dalam keadaan matang atau kemasakan kelenjar statis. Proses produksi kelenjar seks (gonands) akan aktip dalam masa remaja akhir ini bahkan sampai masa dewasa dan masa tua.

Pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan berpikir pada remaja akhir adalah pertumbuhan otak yang secara pesat.pada usia 14/16 tahun seperti pendapat Herman T.Epstein sedangkan kemampuan berpikir hingga mencapai berpikir formal diawali pada usia 11-14 tahun namun demikian tidak semua anak dalam usia tersebut dapat berpikir secara formal.

Dalam hubungan dengan perkembangan kemampuan berpikir ini ahli yang berpandangan bahwa adalah keliru jika IQ yang merupakan indeks kecerdasaa, kecerdasaan IQ dapat ditingkatkan pada faktor-faktor lingkungan yang baik

Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa semua indivindu khususnya akan mengalami perkembangan baik fisik yang meliputi aspek-aspek intlektual, sosial emosi.terjadi penigkatan faktor-faktor perubahan fisik masa pubertas.

Terutama kematangan organ-organ seksual dan perubahan hormonal pada masa remaja tersebut ini. Terutama kematangan organ-organ seksual dan perubahan hormonal, mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual dalam diri remaja, sehingga remaja akan mengalami perubahan pada psikis dirinya

PING PONG ADALAH TENIS MEJA

  PENGERTIAN TENIS MEJA: Sejarah, Peraturan & Teknik Dasar Tenis Meja Pengertian Tenis Meja  – Di kalangan masyarakat Indonesia, tenis...