Pendidikan
jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan.
Untuk hal itu, maka dalam pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada
pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan
aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi (multiple
intellegences) siswa melalu aktivitas jasmani. Media yang digunakan dalam
aktivitas jasmani bisa melalui permainan, olahraga, dan lingkungan. Persepsi
yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan
nilai-nilai luhur dan tujuan pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan
pernah tercapai. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan
anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga
menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan
keterampilan olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar
pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu
dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani. ( Abdulkadir Ateng , 1993 )
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. ( Briggs, 1997 )
Permainan ini cocok untuk pemanasan agar siap untuk menuju kegiatan inti
pembelajaran penjasorkes. dan apabila dijadikan pembelajaran maka termasuk ke
dalam permainan lokomotor berpindah tempat.
Permainan
ini bisa di ubah media parasutnya, jika tidak ada media parasut,
kita bisa menggunakan kain berukuran 5 x 5 meter ataupun taplak meja, dengan jumlah kain
disesuaikan dengan ukuran lapang di sekolah, sehingga peserta didik bisa dibagi
kedalam beberapa kelompok bermain permainan ini sesuai dengan kain yang ada,
seperti misalnya peserta didik yang berlutut di tepi dari setiap kain ini 12
orang dan 3 peserta didik yang berlutut di tengah kainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar